BAB I. GELOMBANG BERJALAN
1.
pengertian gelombang
v = f · λ
1 gelombang
tranversal = 1 λ = 1 bukit + 1 lembah
1
gelombang longitudinal = 1 λ = 1 rapatan + 1 regangan
v =
cepat rambat gelombang…….m/s
f
= frekuensi gelombang …………Hz
λ =
panjang gelombang …………..m
2.
energi gelombang
E = 2
π2mf2 A2
E =
energi gelombang …………….J
m =
massa partikel …………………kg
f =
frekuensi gelombang ………….Hz
A =
4πr2 ………………………………..m²
r =
radius gelombang …………….m
3.
gelombang berjalan
persamaan umum : y
= ± A sin (ωt ± kx)
A
= amplitudo/simpangan maksimum ……………………m
A +
= arah getar pertama ke atas
A
- = arah getar pertama ke bawah
ω =
frekuensi anguler/kecepatan sudut …………………..rad/s
ω =
2πf
t =
waktu getaran ………………………………………………..s
k =
bilangan gelombang
k = 2π
/ λ
k + =
gelombang merambat menuju titik asal
k
- = gelombang merambat meninggalkan titik asal
λ
= panjang gelombang …………..m
x =
jarak partikel dari titik asal………………………………m
cepat rambat gelombang
: v = ω/k = f . λ
persamaan kecepatan getaran : v
= ±A ω cos(ωt ± kx)
v maksimum = A . ω
persamaan percepatan getaran: a
= – Aω2 sin(ωt ± kx)
a maksimum = A ω2
fase
gelombang
: φ
= f.t ± k/λ
sudut fase gelombang : θ
= ω.t ± kx = 2π . φ
beda fase
: Δ φ = ( XB – XA )/ λ
beda sudut fase
: Δθ = 2π( XB – XA ) /λ
4. gelombang stasioner
=
gabungan 2 gelombang yang koheren (mempunyai ampitudo dan frekuensi sama)
a.
ujung bebas
persamaan
umum : y
= 2A cos kx sin ωt
amplitudo
gelombang : A = 2A cos kx
letak
perut
: Xp = n(½λ)
letak
simpul
: Xs = (2n + 1) ¼λ
n =
nomor perut/simpul
b.
ujung terikat
persamaan
umum : y = 2A sin kx cos ωt
amplitudo
gelombang : A = 2A sin kx
letak
perut
: Xp = (2n + 1)¼λ
letak
simpul
: Xs = n(½λ)
BAB
II. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (GEM)
1.
hubungan medan listrik (E) dan medan magnet (B)
c =
E/B = Em/Bm
c =
cepat rambat GEM = 3 x 108 m/s
E =
kuat medan listrik ……………..N/C
B =
kuat medan magnet ……………T atau Wb/m2
2.
intensitas gelombang elektromagnetik (I atau S )
S = I
= P/A = Em . Bm/2 µo = c . Bm2/ 2 µo
=
Em ² / 2μ0 . c
S = I
= intensitas GEM / vektor pointing…….watt/m2
P =
daya pancar GEM ……………………………..watt
A =
4πr2…………………………………………………m2
µo =
4π x 10-7 ………………………………………..Wb/A.m
Konversi
satuan :
1 Å =
10-10 m
1 nm =
10 -9 m
1 µ m = 10 -6 m
3.
interferensi cahaya
a.
interferensi celah ganda atau celah young
interferensi
maksimum/ garis terang p . d / L = m λ
interferensi
minimum / garis
gelap p . d / L = (m-½) λ
interferensi
garis terang berurutan /garis gelap berurutan
Δp . d
/ L = Δm. λ
p
= jarak garis terang ke-n dari terang pusat/jarak garis gelap ke-n
dari terang pusat
d =
jarak antara kedua celah
L =
jarak layar dengan celah
m =
nomor garis terang ke- /nomor garis gelap ke- /ordo ke-
λ =
panjang gelombang cahaya
b. interferensi lapisan
tipis (lapisan minyak, lapisan sabun)
interferensi
maksimum / garis terang 2. n . d cos θ = (m-½) λ
interferensi
minimum / garis gelap 2. n . d cos θ = m λ
n =
indeks bias lapisan tipis
d =
tebal lapisan tipis
θ =
sudut bias lapisan
m =
nomor garis terang ke- /nomor garis gelap ke-/ordo ke-
λ =
panjang gelombang cahaya
c. interferensi cincin
newton
interferensi
maksimum / lingkaran terang rt2 = (m -½) λ R
interferensi
minimum / lingkaran gelap rg2 = m λ R
rt =
jari-jari lingkaran terang
rg =
jari-jari lingkaran gelap
m =
nomor lingkaran gelap ke- / lingkaran terang ke-
R =
jari-jari kelengkungan lensa
4.
difraksi cahaya
a.
difraksi celah tunggal
difraksi
maksimum / garis terang d sinθ = (m-½) λ
difraksi
minimum / garis gelap d sin θ = m λ
d sin
θ = p. d /L
d =
lebar celah tunggal
b.
difraksi celah majemuk /kisi
difraksi
maksimum / garis terang d
sinθ = m λ
difraksi
minimum / garis gelap d sin θ = (m-½)λ
d
= 1 / N
N = banyak
garis kisi / cm
c.
difraksi optik
dm = 1,22 . λ.L / D
dm = jarak antara 2 lampu mobil /
daya urai alat optik
L
= jarak lampu ke alat optik/mata
D
= diameter pupil mata
5.
polarisasi
a.
sudut polarisasi
tg ip = n2/n1
ip =
sudut polarisasi
n2 = indeks bias medium 2 / ke …………
n1 = indeks bias medium 1 / dari……….
ip
+ r = 90º
r
= sudut bias
b. intensitas polarisasi
I2 = I1 . cos2 θ dan I1 = ½ I0
I2 = intensitas cahaya setelah melewati
analisator / intensitas akhir
I1 = intensitas cahaya setelah melewati
polarisator
I0 = intensitas cahaya mula-mula
θ =
sudut antara polarisator dan analisator
0 komentar:
Post a Comment